Feb

12

http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/13/02/18/mi4yzb-unibraw-kukuhkan-guru-besar-ke211

Unibraw Kukuhkan Guru Besar ke-211

Rabu, 13 Februari 2013, 10:00 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG–Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, mengukuhkan Fatchiyah, sebagai guru besar ilmu genetika molekuler di Gedung Widyaloka, Selasa. Dia menjadi guru besar ke-211 universitas negeri ternama Indonesia itu.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof Dr Yogi Sugito, memimpin upacara pengukuhan Fatchiyah yang bergiat sebagai dosen di Fakultas MIPA. Di fakultasnya, Fatchiyah merupakan guru besar ke-10.

Dalam pidato ilmiah berjudul Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik dan Nutrisi dalam penanganan Kesehatan di Masa Depan, Fatchiyah mengemukakan peran gen dalam DNA, diet yang dikonsumsi dan penyakit tertentu memiliki keterkaitan sangat kuat.

“Nutrigenomik ini akan membantu kita untuk mengetahui makanan dan minuman apa saja yang cocok bagi gen tubuh kita sehingga penyakit obesitas, jantung, diabetes, kanker, maupun sejumlah penyakit karena penuaan bisa kita hindari,” katanya.

Hasil studi awal yang telah dilakukannya pada 2009, diet mengandung glucomannan dapat menunda rasa lapar dan meningkatkan secara grasual absorbsi diet gula, sehingga berpengaruh mengurangi peningkatan level gula darah setelah makan.

Glucomannan 8 –13 gram per 100 gram kalori perhari– dapat menstabilkan gula darah individu dengan sindrom resisten insulin (syndrome-X).

Diet serat tinggi glucomannan bagi penderita gula darah juga bisa didapat dari tepung porang. Hanya saja, tepung porang ini tidak disarankan untuk tindakan preventif, tetapi sangat baik untuk langkah dini terapi kuratif. Meski demikian, lanjut dia, masalah yang dihadapi dalam memanfaatkan glucomannan pada tepung porang yang ada di Indonesia adalah kandungan kalsium oksalat yang dapat menyebabkan rasa gatal dan iritasi jika dikonsumsi, bahkan dapat menyebabkan kristalisasi dalam ginjal. Oleh karena itu, untuk mendapatkan glucomannan yang aman terhadap kalsium oksalat, perlu pengolahan lebih spesifik terhadap tepung porang agar lebih aman dikonsumsi.

“Untuk mendapatkan bahan baku porang ini tidak sulit sebab sudah ada sejumlah kawasan hutan yang mulai ditanami porang, khususnya di Saradan, Madiun,” ujarnya.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : Antara

Sabtu, 18 Jumadil Awwal 1434 / 30 Maret 2013

 

http://www.tempo.co/read/news/2013/02/12/079460684/Unbraw-Kukuhkan-Guru-Besar-Genetika-Molekuler

 

Selasa, 12 Februari 2013 | 05:57 WIB

Unbraw Kukuhkan Guru Besar Genetika Molekuler

Besar Kecil Normal

TEMPO.CO, Malang – Universitas Brawijaya Malang akan mengukuhkan Profesor Fatchiyah sebagai Guru Besar Ilmu Genetika Molekular pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) di Gedung Widyaloka pada Selasa, 12 Februari 2013.

Profesor Fatchiyah akan menyampaikan pidato ilmiah berjudul Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik dan Nutrisi dalam Penanganan Kesehatan di Masa Depan. Intisari pidatonya, masyarakat kini makin meyakini bahwa melalui konsumsi makanan mereka bisa memelihara kesehatan dan menghindarkan diri dari risiko menderita sakit.

“Profil genetik dapat menjelaskan risiko dalam perkembangan suatu penyakit,” kata Fatchiyah, Senin malam, 11 Februari 2013. Menurut Direktur Utama Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya itu, kajian aplikasi ilmu genetika terhadap kesehatan dan nutrisi manusia diharapkan mengeksplorasi bahan-bahan alami baik dari herbal maupun bioaktif peptide produk alami hewan. Pada dasarnya, senyawa dari makanan dapat dipelajari dan dikembangkan sebagai modulator dari ekspresi gen dibandingkan sebagai nutrisi sederhana bagi ilmu gizi dasar.

“Komponen genetik secara individual diturunkan dari nenek moyangnya mempunyai kemampuan bervariasi terhadap makanan dan kerentanan terhadap penyakit kronis seperti diabetes melitus (DM), obesitas, dan penyakit lain yang rentan terhadap pola susunan gizi makanan,” kata dia.

Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor genetik dan nutrisi yang memiliki komposisi spesifik dan yang mampu menginduksi ekspresi gen dalam tubuh. Beberapa riset nutrigemonik membuktikan bahwa antara peran gen dalam asam deoksiribonukleat alias DNA (deoxyribonucleid acid), diet yang dikonsumsi, dan penyakit-penyakit tertentu mempunyai hubungan yang sangat kuat.

“Pengetahuan tentang nutrigemonik ini akan membantu kita untuk mengetahui makanan dan minuman apa yang cocok untuk gen tubuh kita sehingga penyakit obesitas, diabetes, jantung, kanker, osteoporosis, alzheimer, dan penyakit karena penuaan dapat dihindari,” ujar dia.
Nutrisi berbasis genomik individu juga berkontribusi untuk studi tentang nutrisi manusia pada berbagai level dari bayi, anak-anak, dewasa, hingga manusia lanjut usia. Dicontohkan, nutrigemonik dapat membantu untuk menentukan batas atas dan bawah nutrisi esensial dan mikronutrien.

ABDI PURMONO

http://www.bisnis-jatim.com/index.php/2013/02/11/ub-tambah-guru-besar-wanita-di-bidang-ilmu-genetika/

Home » Jatim Today » Varia Kampus » UB Tambah Guru Besar Wanita di Bidang Ilmu Genetika

UB Tambah Guru Besar Wanita di Bidang Ilmu Genetika

Oleh: Mohammad Sofii – 11 February 2013 | 6:02 pm

MALANG — Universitas Brawijaya (UB) Malang pada awal 2013 mengukuhkan Prof. Fatchiyah sebagai guru besar di bidang Ilmu Genetika Molekular pada Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam (MIPA).

Dalam pidato pengukuhan yang rencananya berlangsung Selasa (12/2/2013), Prof. Fatchiyah akan menyampaikan disertasinya yang berjudul Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik dan Nutrisi dalam Penanganan Kesehatan di Masa Depan.

Menurut Fatchiyah masyarakat dewasa ini semakin meyakini bahwa melalui konsumsi makanan mereka bisa memelihara kesehatan dan menghindarkan diri dari resiko menderita sakit. “Profil genetik dapat menjelaskan resiko dalam perkembangan suatu penyakit,” kata Fatchiyah disela gladibersih pengukuhan guru besar di Widyaloka UB Malang, Senin (11/2/2013).

Kajian aplikasi ilmu genetika terhadap kesehatan dan nutrisi manusia diharapkan mengeksplorasi bahan-bahan alami baik dari herbal maupun bioaktif peptide produk alami hewan. Pada dasarnya ujar dia senyawa dari makanan dapat dipelajari dan dikembangkan sebagai modulator dari ekspresi gen dibandingkan sebagai nutrisi sederhana bagi ilmu gizi dasar.

“Komponen genetik secara individual diturunkan dari nenek moyangnya mempunyai kemampuan bervariasi terhadap makanan dan kerentanan terhadap penyakit kronis seperti diabetes mellitus (DM), obesitas, dan penyakit lain yang rentan terhadap pola susunan gizi makanan,” jelas dia.

Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor genetik dengan nutrisi yang memiliki komposisi spesifik dan yang mampu menginduksi ekspresi gen dalam tubuh. Beberapa riset nutrigemonik membuktikan bahwa antara peran gen dalam DNA, diet yang dikonsumsi, dan penyakit-penyakit tertentu mempunyai keterkaitan yang sangat kuat. “Pengetahuan tentang nutrigemonik ini akan membantu kita untuk mengetahui makanan dan minuman apa yang cocok untuk gen tubuh kita sehingga penyakit obesitas, diabetes, jantung, kanker, osteoporosis, alzheimer, dan penyakit karena penuaan dapat dihindari,” tuturnya.

Nutrisi berbasis genomik individu juga berkontribusi untuk studi tentang nutrisi manusia pada berbagai level dari bayi, anak-anak, dewasa, dan manula. Contohnya nutrigemonik dapat membantu untuk menentukan batas atas dan bawah nutrisi esensial dan mikronutrien. (snd)

 

http://www.malang-post.com/edupolitan/61800-prof-fatchiyah-mkes-phd-dikukuhkan-jadi-guru-besar-ub

PROF FATCHIYAH MKES PHD DIKUKUHKAN JADI  GURU BESAR UB

Senin, 11 Februari 2013 15:05

MALANG POST – Ahli Genetika Molekuler Universitas Brawijaya (UB), Prof Fatchiyah M.Kes, PhD dikukuhkan menjadi guru besar, Selasa (12/2) hari ini.  Koordinator Indonesia German Networking Kassel University and UB ini adalah peneliti yang fokus pada bidang kesehatan, gizi dan obat-obatan. “Fokus dari kelompok penelitian saya, nutrigenomic group,adalah menganalisis interaksi genom dengan nutrisi alami terkait pemanfaatan potensi sumber daya lokal untuk pengembangan terapi suatu penyakit dengan bahan alami nabati dan hewani,” ungkapnya.
Salah satu produk yang sudah dibuat adalah yoghurt dan susu UHT dari susu kambing Etawa. Produk ini bahkan sudah diproduksi untuk konsumsi publik. Saat ini dalam seminggu produksinya sudah mencapai seribu cup. Dengan pengiriman di Malang raya dan luar kota. Produk ini menjadi salah satu program kewirausahaan mahasiswa yang dibimbingnya.
“Kami sedang menyiapkan ruko sebagai tempat produksi dan juga display produknya,” bebernya.
Yoghurt Etawa ini menurutnya memiliki keunggulan dari kandungan proteinnya yang tinggi. Sementara produk serupa yang ada di luaran biasanya mengandung lemak tinggi. ”Produk kami ini istimewa dalam proses pengambilannya, sehingga yang tinggi adalah kandungan protein,” bebernya.
Selain produk dari susu Kambing etawa, ia juga menggali manfaat porang dan teh hitam. Produk tersebut bermanfaat untuk mengatasi penyakit degeneratif seperti diabetes.
Nutrigenomik menjadi tema pidato ilmiahnya dalam proses pengukuhan yang digelar hari ini di Gedung Widyaloka UB. Dosen yang juga tim bedah Direktur RSSA Malang ini mengurai bahwa kajian Nutrigenomik akan membantu mengetahui makanan dan minuman yang sesuai untuk gen tubuh sehingga penyakit seperti diabetes dapat dihindari. Kajian Nutrigenomik merupakan disiplin ilmu yang berisi informasi tentang genom dan molekul biologi lainnya serta interaksi gen dan diet dalam tubuh manusia.
Masyarakat dewasa ini semakin meyakini bahwa melalui konsumsi makanan mereka bisa memelihara kesehatan dan menghindarkan diri dari risiko menderita sakit.
Profil genetic dapat menjelaskan resiko individu dalam perkembangan suatu penyakit. Rekomendasi diet yang tepat pada pasien maupun orang sehat sebaiknya berbasis pada profil genetic individu, epidimiologi dan status klinis serta hasil analisis laboratorium pada berbagai populasi.
Nutrigenomik meliputi pembelajaran yang luas dengan dua tujuan utama. Pertama untuk menganalisis karakter dari masing-masing individu. Kedua menggunakan informasi tersebut dalam pencegahan penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup dengan efektivitas dari konsumsi dan komponen makanan.
Prof.Fatchiyah merupakan guru besar ke-10 dari FMIPA dan ke-211 UB. Guru besar bidang Ilmu Genetika Molekuler tersebut menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik Dan Nutrisi Dalam Penanganan Kesehatan Di Masa Depan”.
Gelar guru besar diraihnya berkat keaktifan dalam tri dharma perguruan tinggi. Tercatat publikasi internasional yang ditulisnya sebanyak tiga buah dan juga karya tulis di jurnal nasional yang banyak jumlahnya. Selain itu ia juga menerbitkan buku dengan penerbit nasional 5 buah, dan satu karya yang sudah dipatenkan yaitu kit diagnostik diabetes tipe 1 yang akan segera diproduksi masal.(oci/sir/eno).

http://surabaya.tribunnews.com/m/index.php/2013/02/11/profil-genetik-cara-cerdas-cegah-penyakit

Profil Genetik Cara Cerdas Cegah Penyakit

Senin, 11 Februari 2013 16:30 WIB

SURYA Online, MALANG- Prof.Fatchiyah, M.Kes., PhD, guru besar dari Universitas Brawijaya (UB) mengemukan pentingnya profil genetik bagi manusia, karena merupakan cara ampuh dan paling cerdas bagi individu untuk mengetahui jenis penyakit yang kemungkinan bersarang dalam tubuh.

“Seseorang yang memiliki garis keturunan penyakit diabetes misalnya, juga berpeluang terkena penyakit. Karena itu profil genetik penting untuk mencegah sedini mungkin,” terangnya Senin (11/2/2013).

Dikatakan Fatchiyah, profil genetik dapat menjelaskan risiko individu dalam perkembangan suatu penyakit. Mengetahui profil genetik hanya butuh waktu singkat, yaitu 2 x 24 jam. “Setelah tahu profil gen, kita bisa memulai diet dengan nutrisi yang benar. Sebab, setiap gen memerlukan jenis nutrisi berbeda,” jelas wanita yang memperoleh gelar doktornya di School of life Science di Jepang ini.

Keterkaitan nutrisi dengan faktor genetik inilah yang disebut nutrigenomik. Ia mencontohkan salah satu individu yang memiliki garis keturuan penyakit diabetes melitus harus melakukan diet serat tinggi dengan memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran. Juga dianjurkan mengkonsumsi kacang-kacangan.

Sementara untuk individu yang memiliki keturunan Rheumatoid arthritis (RA) atau penyakit rheumatik disarankan untuk mengonsumsi susu kambing peranakan etawa. Sel-sel CD4+ lah yang menginisiasi penyakit RA ini. Karena itu,protein susu di dalam susu kambing etawa ini mampu menjadi daya imun bagi kerusakan tulang. “Saya dan tim peneliti dari mahasiswa UB sedang memproduksi susu kambing etawah untuk dipasarkan secara massal,” ungkap istri dari H.Syahri Maujuli Wicaksono tersebut.

Profil genetik juga penting dilakukan bagi wanita hamil. Sebab, salah mengonsumsi nutrisi berdampak pada ketidaknampaknya jenis kelamin bayi. “Di RSSA Malang, dari 3500 kelahiran ada 35 bayi yang tidak kelihatan jenis kelaminnya. Itu karena kesalahan pola nutrisi,” ucapnya.

Untuk itu bagi ibu hamil harus segera mungkin memeriksakan kromosom sejak kehamilan masuk empat bulan. Dari hasil scan kromosom itu, maka jenis kelamin bayi akan diketahui. “Setelah jenis kelamin diketahui, maka nutrisi bisa disesuaikan. Tetapi sebaiknya tetap berpedoman pada empat sehat lima sempurna,” bebernya.

Begitu pula bagi ibu calon bayi yang memiliki garis keturuan penyakit diabetes harus mulai mengurangi konsumsi gula. “Mengganti gula dengan madu. Jangan sampai penyakit kita juga membahayakan bayi kita,” pungkas wanita berusia 49 tahun ini.

Berdasarkan penelitian yang berjudul ‘nutrigenomik : strategi cerdas regulator mekanisme interaksi genomik dan nutrisi dalam penanganan kesehatan di masa depan’, akhirnya mengantarkan Fatchiyah memperoleh penghargaan guru besar di bidang ilmu genetika molekular. Pengukuhan guru besarnya akan dilakukan Selasa (12/2/2013) besok.

Penulis : Siti Yuliana

Editor : Satwika Rumeksa

NOTE: PIDATO PENGUKUHAN LENGKAP [PDF]