Apr

16

Syukur Alhamdulillah, sebuah kebanggaan yang tidak disangka-sangka, berbasis pada publikasi international di Elsevier tepatnya di Asia Pasific Journal Tropical Disease untuk Edisi MArch 2015, Fatchiyah menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang diundang sebagai “honorable speaker” di 3rd International Conference on Endocrinology November 02-04, 2015 Georgia, Atlanta, USA.dengan topik :

Fatchiyah F

Brawijaya University, Indonesia

Title: Caprine milk alpha-S2 casein protein of ethawah breeds is able to enhance biological activities related with gene susceptibility of human disease regulation

http://endocrinology.conferenceseries.com/scientific-program.php?day=1&sid=923&date=2015-11-02

 

 

 

 

Mar

30

hi students and friends

I put my paper publication on Abstract and PDF, please take a look at here or here

  • Hypoxia-Inducible Factor-1α Expression Induce Erythropoietin and Vascular Endothelial Growth Factor Expression on Breast Cancer with Anemia
  • Pengaruh Sari Seduh Teh Hitam (Camelia Sinensis) Terhadap Penghambatan Ppar Γ Sel Adiposa Jaringan Lemak Visera Rattus Norvegicus Strain Wistar
  • Detection of GAD65 autoantibodies of type-1 diabetes using anti-GAD65-abs reagent produced from bovine brain tissue
  • Point Mutations to Frameshift Mutation of INSR Genes Exon 22 of Diabetes Mellitus Patients

Mar

12

Kajian nutrigenomik memberitahu makanan apa yang kita butuhkan dan makanan apa yang harus kita hindari, apabila dikaji berdasarkan database gen yang berasosiasi dengan suatu penyakit. Makanan yang kita makan tersusun atas molekul kimia yang mampu menginduksi ekspresi gen. Komposisi kebutuhan gizi berbasis profil genotip akan memberian pengetahuan tentang jenis-jenis pangan apa saja yang sesuai untuk dikonsumsi. Pengetahuan ini penting untuk menjaga kesehatan dan menghindarkan dari potensi penyakit kronis yang mungkin menyerang sehingga kebutuhan terhadap obat juga dapat dikurangi. Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor genetik dengan nutrisi yang memiliki komposisi spesifik dan yang mampu menginduksi ekspresi gen dalam tubuh. Nutrigenomik merupakan aplikasi genomik dalam pengembangan teknologi baru, seperti transkriptomik, proteomik, metabolomik, dan epigenomik berbasis pada analisis fungsi gen dan ekspresinya.

Efek dari variasi genetik ini dipengaruhi oleh lokasi gen tersebut dan ekspresi protein dari gen tersebut dan berefek terhadap proses matobolisme gen-gen terkait (genes cascade). Perubahan dalam gen juga memberikan dampak yang berbeda terhadap populasi (ras) yang berbeda. Susunan DNA tertentu juga memiliki ketahanan terhadap penyakit tertentu. Oleh karena itu, perkembangan ilmu nutrigenomik merupakan momen yang krusial untuk merevolusi pemahaman manusia terhadap apa yang dimakannya. Beberapa komponen nutrisi essensial juga dapat mempengaruhi perubahan aktivitas gen dan kesehatan, seperti karbohidrat, asam amino, asam lemak, kalsium, zinc, selenium, folate dan Vitamin A, C & E, dan juga komponen bioaktif non-essesial mempengaruhi secara signifikan terhadap kesehatan.

Pengin lebih detail silahkan click link berikut:

Fatchiyah. 2013. Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik dan Nutrisi dalam Penanganan Kesehatan di Masa Depan. Universitas Brawijaya, Malang. [PDF]

Mar

12

Hi students and friends,

I just upload my publication paper, check them out on this link:

http://fatchiyah.lecture.ub.ac.id/publication/

or

Publication

Feb

12

http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/13/02/18/mi4yzb-unibraw-kukuhkan-guru-besar-ke211

Unibraw Kukuhkan Guru Besar ke-211

Rabu, 13 Februari 2013, 10:00 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG–Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, mengukuhkan Fatchiyah, sebagai guru besar ilmu genetika molekuler di Gedung Widyaloka, Selasa. Dia menjadi guru besar ke-211 universitas negeri ternama Indonesia itu.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof Dr Yogi Sugito, memimpin upacara pengukuhan Fatchiyah yang bergiat sebagai dosen di Fakultas MIPA. Di fakultasnya, Fatchiyah merupakan guru besar ke-10.

Dalam pidato ilmiah berjudul Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik dan Nutrisi dalam penanganan Kesehatan di Masa Depan, Fatchiyah mengemukakan peran gen dalam DNA, diet yang dikonsumsi dan penyakit tertentu memiliki keterkaitan sangat kuat.

“Nutrigenomik ini akan membantu kita untuk mengetahui makanan dan minuman apa saja yang cocok bagi gen tubuh kita sehingga penyakit obesitas, jantung, diabetes, kanker, maupun sejumlah penyakit karena penuaan bisa kita hindari,” katanya.

Hasil studi awal yang telah dilakukannya pada 2009, diet mengandung glucomannan dapat menunda rasa lapar dan meningkatkan secara grasual absorbsi diet gula, sehingga berpengaruh mengurangi peningkatan level gula darah setelah makan.

Glucomannan 8 –13 gram per 100 gram kalori perhari– dapat menstabilkan gula darah individu dengan sindrom resisten insulin (syndrome-X).

Diet serat tinggi glucomannan bagi penderita gula darah juga bisa didapat dari tepung porang. Hanya saja, tepung porang ini tidak disarankan untuk tindakan preventif, tetapi sangat baik untuk langkah dini terapi kuratif. Meski demikian, lanjut dia, masalah yang dihadapi dalam memanfaatkan glucomannan pada tepung porang yang ada di Indonesia adalah kandungan kalsium oksalat yang dapat menyebabkan rasa gatal dan iritasi jika dikonsumsi, bahkan dapat menyebabkan kristalisasi dalam ginjal. Oleh karena itu, untuk mendapatkan glucomannan yang aman terhadap kalsium oksalat, perlu pengolahan lebih spesifik terhadap tepung porang agar lebih aman dikonsumsi.

“Untuk mendapatkan bahan baku porang ini tidak sulit sebab sudah ada sejumlah kawasan hutan yang mulai ditanami porang, khususnya di Saradan, Madiun,” ujarnya.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : Antara

Sabtu, 18 Jumadil Awwal 1434 / 30 Maret 2013

 

http://www.tempo.co/read/news/2013/02/12/079460684/Unbraw-Kukuhkan-Guru-Besar-Genetika-Molekuler

 

Selasa, 12 Februari 2013 | 05:57 WIB

Unbraw Kukuhkan Guru Besar Genetika Molekuler

Besar Kecil Normal

TEMPO.CO, Malang – Universitas Brawijaya Malang akan mengukuhkan Profesor Fatchiyah sebagai Guru Besar Ilmu Genetika Molekular pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) di Gedung Widyaloka pada Selasa, 12 Februari 2013.

Profesor Fatchiyah akan menyampaikan pidato ilmiah berjudul Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik dan Nutrisi dalam Penanganan Kesehatan di Masa Depan. Intisari pidatonya, masyarakat kini makin meyakini bahwa melalui konsumsi makanan mereka bisa memelihara kesehatan dan menghindarkan diri dari risiko menderita sakit.

“Profil genetik dapat menjelaskan risiko dalam perkembangan suatu penyakit,” kata Fatchiyah, Senin malam, 11 Februari 2013. Menurut Direktur Utama Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya itu, kajian aplikasi ilmu genetika terhadap kesehatan dan nutrisi manusia diharapkan mengeksplorasi bahan-bahan alami baik dari herbal maupun bioaktif peptide produk alami hewan. Pada dasarnya, senyawa dari makanan dapat dipelajari dan dikembangkan sebagai modulator dari ekspresi gen dibandingkan sebagai nutrisi sederhana bagi ilmu gizi dasar.

“Komponen genetik secara individual diturunkan dari nenek moyangnya mempunyai kemampuan bervariasi terhadap makanan dan kerentanan terhadap penyakit kronis seperti diabetes melitus (DM), obesitas, dan penyakit lain yang rentan terhadap pola susunan gizi makanan,” kata dia.

Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor genetik dan nutrisi yang memiliki komposisi spesifik dan yang mampu menginduksi ekspresi gen dalam tubuh. Beberapa riset nutrigemonik membuktikan bahwa antara peran gen dalam asam deoksiribonukleat alias DNA (deoxyribonucleid acid), diet yang dikonsumsi, dan penyakit-penyakit tertentu mempunyai hubungan yang sangat kuat.

“Pengetahuan tentang nutrigemonik ini akan membantu kita untuk mengetahui makanan dan minuman apa yang cocok untuk gen tubuh kita sehingga penyakit obesitas, diabetes, jantung, kanker, osteoporosis, alzheimer, dan penyakit karena penuaan dapat dihindari,” ujar dia.
Nutrisi berbasis genomik individu juga berkontribusi untuk studi tentang nutrisi manusia pada berbagai level dari bayi, anak-anak, dewasa, hingga manusia lanjut usia. Dicontohkan, nutrigemonik dapat membantu untuk menentukan batas atas dan bawah nutrisi esensial dan mikronutrien.

ABDI PURMONO

http://www.bisnis-jatim.com/index.php/2013/02/11/ub-tambah-guru-besar-wanita-di-bidang-ilmu-genetika/

Home » Jatim Today » Varia Kampus » UB Tambah Guru Besar Wanita di Bidang Ilmu Genetika

UB Tambah Guru Besar Wanita di Bidang Ilmu Genetika

Oleh: Mohammad Sofii – 11 February 2013 | 6:02 pm

MALANG — Universitas Brawijaya (UB) Malang pada awal 2013 mengukuhkan Prof. Fatchiyah sebagai guru besar di bidang Ilmu Genetika Molekular pada Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam (MIPA).

Dalam pidato pengukuhan yang rencananya berlangsung Selasa (12/2/2013), Prof. Fatchiyah akan menyampaikan disertasinya yang berjudul Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik dan Nutrisi dalam Penanganan Kesehatan di Masa Depan.

Menurut Fatchiyah masyarakat dewasa ini semakin meyakini bahwa melalui konsumsi makanan mereka bisa memelihara kesehatan dan menghindarkan diri dari resiko menderita sakit. “Profil genetik dapat menjelaskan resiko dalam perkembangan suatu penyakit,” kata Fatchiyah disela gladibersih pengukuhan guru besar di Widyaloka UB Malang, Senin (11/2/2013).

Kajian aplikasi ilmu genetika terhadap kesehatan dan nutrisi manusia diharapkan mengeksplorasi bahan-bahan alami baik dari herbal maupun bioaktif peptide produk alami hewan. Pada dasarnya ujar dia senyawa dari makanan dapat dipelajari dan dikembangkan sebagai modulator dari ekspresi gen dibandingkan sebagai nutrisi sederhana bagi ilmu gizi dasar.

“Komponen genetik secara individual diturunkan dari nenek moyangnya mempunyai kemampuan bervariasi terhadap makanan dan kerentanan terhadap penyakit kronis seperti diabetes mellitus (DM), obesitas, dan penyakit lain yang rentan terhadap pola susunan gizi makanan,” jelas dia.

Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor genetik dengan nutrisi yang memiliki komposisi spesifik dan yang mampu menginduksi ekspresi gen dalam tubuh. Beberapa riset nutrigemonik membuktikan bahwa antara peran gen dalam DNA, diet yang dikonsumsi, dan penyakit-penyakit tertentu mempunyai keterkaitan yang sangat kuat. “Pengetahuan tentang nutrigemonik ini akan membantu kita untuk mengetahui makanan dan minuman apa yang cocok untuk gen tubuh kita sehingga penyakit obesitas, diabetes, jantung, kanker, osteoporosis, alzheimer, dan penyakit karena penuaan dapat dihindari,” tuturnya.

Nutrisi berbasis genomik individu juga berkontribusi untuk studi tentang nutrisi manusia pada berbagai level dari bayi, anak-anak, dewasa, dan manula. Contohnya nutrigemonik dapat membantu untuk menentukan batas atas dan bawah nutrisi esensial dan mikronutrien. (snd)

 

http://www.malang-post.com/edupolitan/61800-prof-fatchiyah-mkes-phd-dikukuhkan-jadi-guru-besar-ub

PROF FATCHIYAH MKES PHD DIKUKUHKAN JADI  GURU BESAR UB

Senin, 11 Februari 2013 15:05

MALANG POST – Ahli Genetika Molekuler Universitas Brawijaya (UB), Prof Fatchiyah M.Kes, PhD dikukuhkan menjadi guru besar, Selasa (12/2) hari ini.  Koordinator Indonesia German Networking Kassel University and UB ini adalah peneliti yang fokus pada bidang kesehatan, gizi dan obat-obatan. “Fokus dari kelompok penelitian saya, nutrigenomic group,adalah menganalisis interaksi genom dengan nutrisi alami terkait pemanfaatan potensi sumber daya lokal untuk pengembangan terapi suatu penyakit dengan bahan alami nabati dan hewani,” ungkapnya.
Salah satu produk yang sudah dibuat adalah yoghurt dan susu UHT dari susu kambing Etawa. Produk ini bahkan sudah diproduksi untuk konsumsi publik. Saat ini dalam seminggu produksinya sudah mencapai seribu cup. Dengan pengiriman di Malang raya dan luar kota. Produk ini menjadi salah satu program kewirausahaan mahasiswa yang dibimbingnya.
“Kami sedang menyiapkan ruko sebagai tempat produksi dan juga display produknya,” bebernya.
Yoghurt Etawa ini menurutnya memiliki keunggulan dari kandungan proteinnya yang tinggi. Sementara produk serupa yang ada di luaran biasanya mengandung lemak tinggi. ”Produk kami ini istimewa dalam proses pengambilannya, sehingga yang tinggi adalah kandungan protein,” bebernya.
Selain produk dari susu Kambing etawa, ia juga menggali manfaat porang dan teh hitam. Produk tersebut bermanfaat untuk mengatasi penyakit degeneratif seperti diabetes.
Nutrigenomik menjadi tema pidato ilmiahnya dalam proses pengukuhan yang digelar hari ini di Gedung Widyaloka UB. Dosen yang juga tim bedah Direktur RSSA Malang ini mengurai bahwa kajian Nutrigenomik akan membantu mengetahui makanan dan minuman yang sesuai untuk gen tubuh sehingga penyakit seperti diabetes dapat dihindari. Kajian Nutrigenomik merupakan disiplin ilmu yang berisi informasi tentang genom dan molekul biologi lainnya serta interaksi gen dan diet dalam tubuh manusia.
Masyarakat dewasa ini semakin meyakini bahwa melalui konsumsi makanan mereka bisa memelihara kesehatan dan menghindarkan diri dari risiko menderita sakit.
Profil genetic dapat menjelaskan resiko individu dalam perkembangan suatu penyakit. Rekomendasi diet yang tepat pada pasien maupun orang sehat sebaiknya berbasis pada profil genetic individu, epidimiologi dan status klinis serta hasil analisis laboratorium pada berbagai populasi.
Nutrigenomik meliputi pembelajaran yang luas dengan dua tujuan utama. Pertama untuk menganalisis karakter dari masing-masing individu. Kedua menggunakan informasi tersebut dalam pencegahan penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup dengan efektivitas dari konsumsi dan komponen makanan.
Prof.Fatchiyah merupakan guru besar ke-10 dari FMIPA dan ke-211 UB. Guru besar bidang Ilmu Genetika Molekuler tersebut menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik Dan Nutrisi Dalam Penanganan Kesehatan Di Masa Depan”.
Gelar guru besar diraihnya berkat keaktifan dalam tri dharma perguruan tinggi. Tercatat publikasi internasional yang ditulisnya sebanyak tiga buah dan juga karya tulis di jurnal nasional yang banyak jumlahnya. Selain itu ia juga menerbitkan buku dengan penerbit nasional 5 buah, dan satu karya yang sudah dipatenkan yaitu kit diagnostik diabetes tipe 1 yang akan segera diproduksi masal.(oci/sir/eno).

http://surabaya.tribunnews.com/m/index.php/2013/02/11/profil-genetik-cara-cerdas-cegah-penyakit

Profil Genetik Cara Cerdas Cegah Penyakit

Senin, 11 Februari 2013 16:30 WIB

SURYA Online, MALANG- Prof.Fatchiyah, M.Kes., PhD, guru besar dari Universitas Brawijaya (UB) mengemukan pentingnya profil genetik bagi manusia, karena merupakan cara ampuh dan paling cerdas bagi individu untuk mengetahui jenis penyakit yang kemungkinan bersarang dalam tubuh.

“Seseorang yang memiliki garis keturunan penyakit diabetes misalnya, juga berpeluang terkena penyakit. Karena itu profil genetik penting untuk mencegah sedini mungkin,” terangnya Senin (11/2/2013).

Dikatakan Fatchiyah, profil genetik dapat menjelaskan risiko individu dalam perkembangan suatu penyakit. Mengetahui profil genetik hanya butuh waktu singkat, yaitu 2 x 24 jam. “Setelah tahu profil gen, kita bisa memulai diet dengan nutrisi yang benar. Sebab, setiap gen memerlukan jenis nutrisi berbeda,” jelas wanita yang memperoleh gelar doktornya di School of life Science di Jepang ini.

Keterkaitan nutrisi dengan faktor genetik inilah yang disebut nutrigenomik. Ia mencontohkan salah satu individu yang memiliki garis keturuan penyakit diabetes melitus harus melakukan diet serat tinggi dengan memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran. Juga dianjurkan mengkonsumsi kacang-kacangan.

Sementara untuk individu yang memiliki keturunan Rheumatoid arthritis (RA) atau penyakit rheumatik disarankan untuk mengonsumsi susu kambing peranakan etawa. Sel-sel CD4+ lah yang menginisiasi penyakit RA ini. Karena itu,protein susu di dalam susu kambing etawa ini mampu menjadi daya imun bagi kerusakan tulang. “Saya dan tim peneliti dari mahasiswa UB sedang memproduksi susu kambing etawah untuk dipasarkan secara massal,” ungkap istri dari H.Syahri Maujuli Wicaksono tersebut.

Profil genetik juga penting dilakukan bagi wanita hamil. Sebab, salah mengonsumsi nutrisi berdampak pada ketidaknampaknya jenis kelamin bayi. “Di RSSA Malang, dari 3500 kelahiran ada 35 bayi yang tidak kelihatan jenis kelaminnya. Itu karena kesalahan pola nutrisi,” ucapnya.

Untuk itu bagi ibu hamil harus segera mungkin memeriksakan kromosom sejak kehamilan masuk empat bulan. Dari hasil scan kromosom itu, maka jenis kelamin bayi akan diketahui. “Setelah jenis kelamin diketahui, maka nutrisi bisa disesuaikan. Tetapi sebaiknya tetap berpedoman pada empat sehat lima sempurna,” bebernya.

Begitu pula bagi ibu calon bayi yang memiliki garis keturuan penyakit diabetes harus mulai mengurangi konsumsi gula. “Mengganti gula dengan madu. Jangan sampai penyakit kita juga membahayakan bayi kita,” pungkas wanita berusia 49 tahun ini.

Berdasarkan penelitian yang berjudul ‘nutrigenomik : strategi cerdas regulator mekanisme interaksi genomik dan nutrisi dalam penanganan kesehatan di masa depan’, akhirnya mengantarkan Fatchiyah memperoleh penghargaan guru besar di bidang ilmu genetika molekular. Pengukuhan guru besarnya akan dilakukan Selasa (12/2/2013) besok.

Penulis : Siti Yuliana

Editor : Satwika Rumeksa

NOTE: PIDATO PENGUKUHAN LENGKAP [PDF]

 

 

Jun

14

Dikirim oleh humas3 pada 14 Juni 2011 | Komentar : 0 | Dilihat : 32

Fatchiyah, PhD menjadi pembicara dalam APCCN 2011
Fatchiyah, PhD menjadi pembicara dalam APCCN 2011Nutrigenomik merupakan kajian studi baru tentang pengaruh makanan terhadap ekspresi informasi genetik secara individual ataupun komponen genetik yang dimiliki individu mempengaruhi metabolisme dan respon terhadap komposisi gizi atau bioaktif dalam makanan. Komponen genetik secara individual memiliki kemampuan yang bervariasi terhadap makanan dan kerentanan terhadap penyakit kronis seperti diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2). Demikian disampaikan Fatchiyah saat dirinya menjadi pembicara dalam Asia Pacific Conference on Clinical Nutrition (APCCN) 2011 yang diselenggarakan di Bangkok beberapa waktu lalu (5-9/6). Konferensi ini telah berlangsung selama tujuh kali dan diikuti peneliti di Asia Pasifik untuk membahas tentang makanan yang dapat mengontrol penyakit pada pasien maupun orang normal. Fatchiyah merupakan salah satu inviting speaker pada symposium “Nutrition, Diabetes Mellitus dan Peptic Uller” dimana Daniel Pella dari India merupakan chairman-nya. Pembicara lain yang juga presentasi adalah Irene Blackberry dari Australia (Older People with type 2 Diabetes: Nutrition Considerations), Nithiwat Vatanavicham dari Thailand (Nutritional Management of Patients with Inborn Errors of Energy Metabolism) dan Sandip K. Bandyopadhyay dari India (Effect of Plant Derived Natural Antioxidants on NSAID-induced Gastric Ulcer).

Dalam kesempatan tersebut, ia mempresentasikan penelitiannya berjudul “Glucomannan as Herbal Therapy for Control Blood Glucose of Diabetes”. Beberapa waktu terakhir, peneliti biomekanisme molekuler ini mulai mendalami nutrigenomik guna mengeksplorasi plasma nutfah Indonesia yang sangat kaya. Diantara manfaat kekayaan tersebut adalah sebagai bahan netraceutical food yang digunakan untuk terapi herbal serat tinggi dengan target gen-gen terkait penyakit yang ditetapkan.

Penyakit DM tipe 2 dapat dikontrol dengan pengaturan diet yang dimonitor. Hubungan antara diet karbohidrat dengan DM tipe 2 cukup kompleks, sehingga banyak penelitian telah dilakukan untuk menentukan diet yang tepat untuk menurunkan glukosa darah. Salah satunya adalah diet serat tinggi yang bekerja lebih baik dalam mengontrol diabetes dibanding diet yang direkomendasikan ADA (American Diabetes Association). Diet jenis ini menurut Fatchiyah mampu menurunkan level insulin hingga 12% dan level glukosa hingga 10% pada pasien DM tipe 2 yang mengkonsumsi diet serat tinggi dibanding diet group lain.

Glucomannan

“Diet yang mengandung glucomannan dapat menunda rasa lapar dan meningkatkan absorbsi diet gula secara gradual sehingga berpengaruh mengurangi peningkatan level gula darah setelah makan”, kata Fatchiyah kepada PRASETYA Online melalui email. Pada studi lain, glucomannan 8-13g per 100g kalori per hari dapat menstabilkan gula darah individu dengan sindrom resisten insulin (syndrome-X). ” Tetapi konsentrasi glucomannan yang tinggi bisa menyebabkan menurunnya gula darah secara cepat dan menyebabkan hypoglicemia, kadar gula darah sangat rendah”, tambahnya.

Glocomannan adalah serat tanaman konjac dan porang (iles iles, suweg) yang memiliki sifat diantaranya tidak larut dalam air dan berbentuk seperti gel. “Karena tubuh tidak bisa menyerap glucomannan, sehingga menghasilkan massa lunak yang besar, bergerak menembus usus dan merangsang kontraksi otot usus”, terang Dosen Jurusan Biologi FMIPA ini.

Tanaman porang (Amorphopallus mulleri) di Jawa Timur merupakan komoditi ekspor untuk bahan konyaku dan shiratake ke Jepang. Jenis konjac glucomannan telah banyak dilakukan penelitian berkaitan dengan pengontrolan DM tipe 2, tetapi pada porang yang ditemukan di Jawa Timur belum ada laporan kegunaannya sebagai salah satu bahan diet serat tinggi. Untuk itu perlu dikaji efektifitas tepung porang sebagai bahan diet serat tinggi dalam penurunan kadar gula darah, ekspresi mRNA gen pro insulin pada pankreas dan hepar pada tikus diabetes.

Diet tinggi serat sangat efektif untuk memperlambat penyerapan glukosa ke dalam sirkulasi darah sehingga mengurangi sekresi insulin. Kombinasi dari diet karbohidrat dan serat yang tinggi dapat mengurangi kebutuhan akan insulin. “Menurunnya kebutuhan insulin berarti juga menurunkan aktivitas sel β pankreas dalam produksi insulin. Dengan adanya penurunan aktivitas sel dalam produksi insulin, maka ATP yang seharusnya digunakan untuk sekresi insulin dari vesikel dapat digunakan dalam melakukan regenerasi sel β pankreas”, kata Fatchiyah.

Adanya kerusakan sel β pankreas akibat STZ menginduksi sel-sel β normal untuk melakukan regenerasi. Toksisitas STZ dikarenakan adanya aktivitas alkilasi dari gugus methylnitrosourea-nya, khususnya pada posisi O6 dari guanin. Transfer gugus methyl dari STZ ke molekul DNA menyebabkan kerusakan pada sepanjang rantai yang mengalami alkilasi, yang akhirnya menyebabkan fragmentasi DNA. Kerusakan ini menyebabkan penurunan NAD+ dan ATP seluler, sehingga sel β mengalami nekrosis. Regenerasi sel β merupakan proses alami untuk menggantikan sel-sel β yang rusak dengan membentuk sel β baru karena adanya mekanisme feed back pada jaringan endokrin. Pembentukan sel β baru ini membutuhkan energi berupa ATP untuk melakukan regenerasi melalui siklus sel. Dugaan inilah yang mendukung hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan level mRNA gen proinsulin pada tikus diabet dengan perlakuan glukomanan. Peningkatan level mRNA ini diduga karena terjadi peningkatan jumlah sel β sehingga berpengaruh terhadap peningkatan hasil aktivitas sel berupa proses transkripsi mRNA dan translasi insulin.

[fat/nok]

http://prasetya.ub.ac.id/berita/Glucomannan-Terapi-Herbal-Pengendalian-Gula-Darah-pada-Diabetes-5344-id.html