Aug

29

Alhamdulillah!! AGAIN! congratulation for your second publication Firly R. Primula Dewi has already online (http://www.bioinformation.net/ ):
Hypothesis
Methylation impact analysis of erythropoietin (EPO) Gene to hypoxia inducible factor-1α (HIF-1α) activity
Dewi & Fatchiyah, Bioinformation 9(15): 782-787 (2013)

Aug

29

Nila Kartika Sari, Eriko Prawestiningtyas, Fatchiyah Fatchiyah. Revealing the Genetic Variation and Allele Heterozygote Javanese and Arab Families in Malang East Java Indonesia [English].
Cukurova Med J. 2013;
» Abstract
Published Online : Jul 11, 2013

check the abstract on http://www.scopemed.org/?mno=39727

Aug

28

hi guys and students

let’s check it out my student research publication

Firli Rahmah Primula Dewi, Muhammad Darwin Prenggono, Fatchiyah Fatchiyah. Impact of anemia on erythropoietin and erythropoietin receptor expression: correlation with the proliferation of breast cancer cells. J Exp Integr Med. 2013; 3(3): 199-204,  doi: 10.5455/jeim.010513.or.069

 

Aug

27

  • Ismi Kurnia Budiarti, Masdiana C. Padaga, Fatchiyah Fatchiyah. Nutritional Composition and Protein Profile of Goat Yogurt PE with Double Culture between Streptococcus thermophilus and Lactobacilus species [English]
    Cukurova Med J. 2013; 38(4): 681-686
    » Abstract » PDF Fulltext

 

check here

Aug

26

Now you can easy to get our full paper

Achmad Rofi’i, Fatchiyah Fatchiyah, Pudji Rahayu, Ruslan Muhyi, Sutiman Bambang Sumitro. Reactive oxygen species, NF-kB, and p53 levels in tissue of undifferentiated nasopharyngeal carcinoma
Oxid Antioxid Med Sci. 2013; 2(2): 143-147
» Abstract & References » PDF Fulltext» doi: 10.5455/oams.300313.or.033

Abstract and full paper here

May

9

Wahyu Nur Laili Fajri1, Achmad Rofi’i2, Fatchiyah. 2013. S | J. Trop. Life. Science 69 Volume 3 | Number 1 | January | 2013
BZLF1 Expression of EBV is correlated with PARP1 RegulationBZLF1 Expression of EBV is correlated with PARP1 . JTROLIS 4(1): 69-73

Abstract and full paper here

Apr

1

UTS Bioinformatika, 1 April 2013, S1- Jur Biology UB

 

Jawaban Soal berikut dikirim ke email fatchiya@yahoo.co.id

maksimal besok jam 12:00 masuk ke email tersebut

Jawaban dikirim dalam bentuk file rar

1. Pilih salah satu gene, ambil sebagian dari urutan gen tersebut 500-700bp, dibuat structur 3 dimensinya? (setiap mhs tidak diperbolehkan memilih gen yg sama, ingat ada 35.000 genes, pilih satu saja)

2. identifikasi kekerabatan dari gene yg kau pilih minimal pada lima spesies yg berbeda

3. Jelaskan dalam pembahasan jawabanmu dari kedua soal tersebut pada masing2 jawaban

Mar

30

hi students and friends

I put my paper publication on Abstract and PDF, please take a look at here or here

  • Hypoxia-Inducible Factor-1α Expression Induce Erythropoietin and Vascular Endothelial Growth Factor Expression on Breast Cancer with Anemia
  • Pengaruh Sari Seduh Teh Hitam (Camelia Sinensis) Terhadap Penghambatan Ppar Γ Sel Adiposa Jaringan Lemak Visera Rattus Norvegicus Strain Wistar
  • Detection of GAD65 autoantibodies of type-1 diabetes using anti-GAD65-abs reagent produced from bovine brain tissue
  • Point Mutations to Frameshift Mutation of INSR Genes Exon 22 of Diabetes Mellitus Patients

Mar

28

What is MTA?

A material transfer agreement (MTA) is the legal contract between a provider and a recipient that sets out the terms and conditions under which plant genetic resources are transferred

Why I need MTA?

  • Especially needed when proprietary information involved
  • For material coming IN, an MTA is required if the provider requires it.
  • For material going OUT, consult with the ORA and/or UTRF
  • Material is infectious or hazardous

Can resolves issues: liability, academic credit, loss of control of the material, disagreements

lbh lengkap, silahkan baca dan downlad mkuliah MTA disini

Mar

27

Hypoxia-Inducible Factor-1α Expression Induce Erythropoietin and Vascular Endothelial Growth Factor Expression on Breast Cancer with Anemia
Muhammad Darwin P1, Handono Kalim2, Djoko Wahono S2, Aru W Sudoyo3, Fatchiyah

check detail on here

abstract click here

Mar

21

identifikasi struktur, fungsi dan ikatan unsur-unsur kimia dengan in silico analysis bisa digunakan sebagai penentuan unsur kimia mana yang ingin digunakan sebagai bahan terapi penyakit terttentu, minyak nilam pasti sudah tahu khan, fungsi umum sebagai bahan kosmetik tapi ternyata dapat  digunakan untuk bahan terapi medis alami, lihat hypothesis berikut: (baru online tadi 19 maret 2013, NEW)

Sentot Joko Raharjo & Fatchiyah. 2013. Virtual screening of compounds from the patchouli oil of Pogostemon herba for COX-1 inhibition. Bioinformation 9(6): 321-324

Abstract1

Mar

21

kegemukan ternyata bisa dinikmati dengan kandungan katekin pada teh hitam, silahkan dibaca dipublikasi berikut:

Lina Firdausi1, M Rasjad Indra2, Fatchiyah1. 2012. Inhibition of Igf-1r Binding Igf-1 by Cathecin in Black Tea Solution. JTROLIS 2(3): 132 – 135
download Abstract3

Mar

21

Tertarik belajar sex diferensiasi dengan menggunakan knock out dan transgenic mice? silahkan baca di publikasi saya tentang

Fatchiyah et al., 2006. Differential gene dosage effects of Ad4BP/SF-1 on target tissue development. Elsevier: BBRC 341: 1036–1045 

lihat Abstract

Mar

17

JADWAL PERKULIAHAN

MK:    Bioetika Penelitian Hayati (PDF)

Program Magister Biologi FMIPA UB

Hari Kamis Jam 08.00-09.50, Ruang 2.6 (depan ruang akademik FMIPA UB)

MG KE

TOPIK

DOSEN

 07/03/2013 Penjelasan ttg RPKPS, Kontrak perkuliahan  Pendahuluan tentang Bioetika dalam penelitian hayati Prof. Fatchiyah, M.Kes., Ph.D. (Koordinator MK)
14/03/2013 Laik Ethik riset dgn hewan percobaan
21/03/2013 Material transfer aggrement
28/03/2013 SCL: diskusi kelompok 1
04/04/2013 Etika sebagai ilmu pengetahuan dan Integritas ilmiah atau Konflik kepentingan Dr.Ir. MS. Djati, M.Si.
11/04/2013 Philosophy of Research: Authorship , Plagiarism, Peer Review, Pemahaman masyarakat tentang ilmu (Sains) dan ilmuwan
18/04/2013 Norma-norma yang harus diikuti dalam instrumen yang terkait dengan bioetika, Pertanggungjawaban ilmuwan untuk mengkomunikasikan ilmu-ilmu (Sains)
25/04/2013 SCL: diskusi kelompok 2
02/05/2013 SCL: diskusi kelompok 3
16/05/2013 Isu-isu penting dalam bioetika dan Etika Profesi Prof.Dr. drh. Aulanni am, DES
23/05/2013 Research With Human Subjects:

Eugenika (Eugenics), Projek Genom Manusia (HGP)

Pengujian genetik, Terapi gen, Tes DNA (DNA profiling) & Teknologi genetik

 
30/05/2013 Etika alih teknologi. Penelitian jaringan fetus, Biologi tentang jenis kelamin yang disukai (Sexual preverence)  
13/06/2013 SCL: diskusi kelompok 4  
20/06/2013 SCL: diskusi kelompok 5  
27/06/2013 SCL: diskusi kelompok 6 Prof. Fatchiyah, M.Kes., Ph.D

Mar

12

Kajian nutrigenomik memberitahu makanan apa yang kita butuhkan dan makanan apa yang harus kita hindari, apabila dikaji berdasarkan database gen yang berasosiasi dengan suatu penyakit. Makanan yang kita makan tersusun atas molekul kimia yang mampu menginduksi ekspresi gen. Komposisi kebutuhan gizi berbasis profil genotip akan memberian pengetahuan tentang jenis-jenis pangan apa saja yang sesuai untuk dikonsumsi. Pengetahuan ini penting untuk menjaga kesehatan dan menghindarkan dari potensi penyakit kronis yang mungkin menyerang sehingga kebutuhan terhadap obat juga dapat dikurangi. Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor genetik dengan nutrisi yang memiliki komposisi spesifik dan yang mampu menginduksi ekspresi gen dalam tubuh. Nutrigenomik merupakan aplikasi genomik dalam pengembangan teknologi baru, seperti transkriptomik, proteomik, metabolomik, dan epigenomik berbasis pada analisis fungsi gen dan ekspresinya.

Efek dari variasi genetik ini dipengaruhi oleh lokasi gen tersebut dan ekspresi protein dari gen tersebut dan berefek terhadap proses matobolisme gen-gen terkait (genes cascade). Perubahan dalam gen juga memberikan dampak yang berbeda terhadap populasi (ras) yang berbeda. Susunan DNA tertentu juga memiliki ketahanan terhadap penyakit tertentu. Oleh karena itu, perkembangan ilmu nutrigenomik merupakan momen yang krusial untuk merevolusi pemahaman manusia terhadap apa yang dimakannya. Beberapa komponen nutrisi essensial juga dapat mempengaruhi perubahan aktivitas gen dan kesehatan, seperti karbohidrat, asam amino, asam lemak, kalsium, zinc, selenium, folate dan Vitamin A, C & E, dan juga komponen bioaktif non-essesial mempengaruhi secara signifikan terhadap kesehatan.

Pengin lebih detail silahkan click link berikut:

Fatchiyah. 2013. Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik dan Nutrisi dalam Penanganan Kesehatan di Masa Depan. Universitas Brawijaya, Malang. [PDF]

Mar

12

Hi students and friends,

I just upload my publication paper, check them out on this link:

http://fatchiyah.lecture.ub.ac.id/publication/

or

Publication

Feb

12

http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/13/02/18/mi4yzb-unibraw-kukuhkan-guru-besar-ke211

Unibraw Kukuhkan Guru Besar ke-211

Rabu, 13 Februari 2013, 10:00 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG–Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, mengukuhkan Fatchiyah, sebagai guru besar ilmu genetika molekuler di Gedung Widyaloka, Selasa. Dia menjadi guru besar ke-211 universitas negeri ternama Indonesia itu.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof Dr Yogi Sugito, memimpin upacara pengukuhan Fatchiyah yang bergiat sebagai dosen di Fakultas MIPA. Di fakultasnya, Fatchiyah merupakan guru besar ke-10.

Dalam pidato ilmiah berjudul Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik dan Nutrisi dalam penanganan Kesehatan di Masa Depan, Fatchiyah mengemukakan peran gen dalam DNA, diet yang dikonsumsi dan penyakit tertentu memiliki keterkaitan sangat kuat.

“Nutrigenomik ini akan membantu kita untuk mengetahui makanan dan minuman apa saja yang cocok bagi gen tubuh kita sehingga penyakit obesitas, jantung, diabetes, kanker, maupun sejumlah penyakit karena penuaan bisa kita hindari,” katanya.

Hasil studi awal yang telah dilakukannya pada 2009, diet mengandung glucomannan dapat menunda rasa lapar dan meningkatkan secara grasual absorbsi diet gula, sehingga berpengaruh mengurangi peningkatan level gula darah setelah makan.

Glucomannan 8 –13 gram per 100 gram kalori perhari– dapat menstabilkan gula darah individu dengan sindrom resisten insulin (syndrome-X).

Diet serat tinggi glucomannan bagi penderita gula darah juga bisa didapat dari tepung porang. Hanya saja, tepung porang ini tidak disarankan untuk tindakan preventif, tetapi sangat baik untuk langkah dini terapi kuratif. Meski demikian, lanjut dia, masalah yang dihadapi dalam memanfaatkan glucomannan pada tepung porang yang ada di Indonesia adalah kandungan kalsium oksalat yang dapat menyebabkan rasa gatal dan iritasi jika dikonsumsi, bahkan dapat menyebabkan kristalisasi dalam ginjal. Oleh karena itu, untuk mendapatkan glucomannan yang aman terhadap kalsium oksalat, perlu pengolahan lebih spesifik terhadap tepung porang agar lebih aman dikonsumsi.

“Untuk mendapatkan bahan baku porang ini tidak sulit sebab sudah ada sejumlah kawasan hutan yang mulai ditanami porang, khususnya di Saradan, Madiun,” ujarnya.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : Antara

Sabtu, 18 Jumadil Awwal 1434 / 30 Maret 2013

 

http://www.tempo.co/read/news/2013/02/12/079460684/Unbraw-Kukuhkan-Guru-Besar-Genetika-Molekuler

 

Selasa, 12 Februari 2013 | 05:57 WIB

Unbraw Kukuhkan Guru Besar Genetika Molekuler

Besar Kecil Normal

TEMPO.CO, Malang – Universitas Brawijaya Malang akan mengukuhkan Profesor Fatchiyah sebagai Guru Besar Ilmu Genetika Molekular pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) di Gedung Widyaloka pada Selasa, 12 Februari 2013.

Profesor Fatchiyah akan menyampaikan pidato ilmiah berjudul Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik dan Nutrisi dalam Penanganan Kesehatan di Masa Depan. Intisari pidatonya, masyarakat kini makin meyakini bahwa melalui konsumsi makanan mereka bisa memelihara kesehatan dan menghindarkan diri dari risiko menderita sakit.

“Profil genetik dapat menjelaskan risiko dalam perkembangan suatu penyakit,” kata Fatchiyah, Senin malam, 11 Februari 2013. Menurut Direktur Utama Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya itu, kajian aplikasi ilmu genetika terhadap kesehatan dan nutrisi manusia diharapkan mengeksplorasi bahan-bahan alami baik dari herbal maupun bioaktif peptide produk alami hewan. Pada dasarnya, senyawa dari makanan dapat dipelajari dan dikembangkan sebagai modulator dari ekspresi gen dibandingkan sebagai nutrisi sederhana bagi ilmu gizi dasar.

“Komponen genetik secara individual diturunkan dari nenek moyangnya mempunyai kemampuan bervariasi terhadap makanan dan kerentanan terhadap penyakit kronis seperti diabetes melitus (DM), obesitas, dan penyakit lain yang rentan terhadap pola susunan gizi makanan,” kata dia.

Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor genetik dan nutrisi yang memiliki komposisi spesifik dan yang mampu menginduksi ekspresi gen dalam tubuh. Beberapa riset nutrigemonik membuktikan bahwa antara peran gen dalam asam deoksiribonukleat alias DNA (deoxyribonucleid acid), diet yang dikonsumsi, dan penyakit-penyakit tertentu mempunyai hubungan yang sangat kuat.

“Pengetahuan tentang nutrigemonik ini akan membantu kita untuk mengetahui makanan dan minuman apa yang cocok untuk gen tubuh kita sehingga penyakit obesitas, diabetes, jantung, kanker, osteoporosis, alzheimer, dan penyakit karena penuaan dapat dihindari,” ujar dia.
Nutrisi berbasis genomik individu juga berkontribusi untuk studi tentang nutrisi manusia pada berbagai level dari bayi, anak-anak, dewasa, hingga manusia lanjut usia. Dicontohkan, nutrigemonik dapat membantu untuk menentukan batas atas dan bawah nutrisi esensial dan mikronutrien.

ABDI PURMONO

http://www.bisnis-jatim.com/index.php/2013/02/11/ub-tambah-guru-besar-wanita-di-bidang-ilmu-genetika/

Home » Jatim Today » Varia Kampus » UB Tambah Guru Besar Wanita di Bidang Ilmu Genetika

UB Tambah Guru Besar Wanita di Bidang Ilmu Genetika

Oleh: Mohammad Sofii – 11 February 2013 | 6:02 pm

MALANG — Universitas Brawijaya (UB) Malang pada awal 2013 mengukuhkan Prof. Fatchiyah sebagai guru besar di bidang Ilmu Genetika Molekular pada Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam (MIPA).

Dalam pidato pengukuhan yang rencananya berlangsung Selasa (12/2/2013), Prof. Fatchiyah akan menyampaikan disertasinya yang berjudul Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik dan Nutrisi dalam Penanganan Kesehatan di Masa Depan.

Menurut Fatchiyah masyarakat dewasa ini semakin meyakini bahwa melalui konsumsi makanan mereka bisa memelihara kesehatan dan menghindarkan diri dari resiko menderita sakit. “Profil genetik dapat menjelaskan resiko dalam perkembangan suatu penyakit,” kata Fatchiyah disela gladibersih pengukuhan guru besar di Widyaloka UB Malang, Senin (11/2/2013).

Kajian aplikasi ilmu genetika terhadap kesehatan dan nutrisi manusia diharapkan mengeksplorasi bahan-bahan alami baik dari herbal maupun bioaktif peptide produk alami hewan. Pada dasarnya ujar dia senyawa dari makanan dapat dipelajari dan dikembangkan sebagai modulator dari ekspresi gen dibandingkan sebagai nutrisi sederhana bagi ilmu gizi dasar.

“Komponen genetik secara individual diturunkan dari nenek moyangnya mempunyai kemampuan bervariasi terhadap makanan dan kerentanan terhadap penyakit kronis seperti diabetes mellitus (DM), obesitas, dan penyakit lain yang rentan terhadap pola susunan gizi makanan,” jelas dia.

Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor genetik dengan nutrisi yang memiliki komposisi spesifik dan yang mampu menginduksi ekspresi gen dalam tubuh. Beberapa riset nutrigemonik membuktikan bahwa antara peran gen dalam DNA, diet yang dikonsumsi, dan penyakit-penyakit tertentu mempunyai keterkaitan yang sangat kuat. “Pengetahuan tentang nutrigemonik ini akan membantu kita untuk mengetahui makanan dan minuman apa yang cocok untuk gen tubuh kita sehingga penyakit obesitas, diabetes, jantung, kanker, osteoporosis, alzheimer, dan penyakit karena penuaan dapat dihindari,” tuturnya.

Nutrisi berbasis genomik individu juga berkontribusi untuk studi tentang nutrisi manusia pada berbagai level dari bayi, anak-anak, dewasa, dan manula. Contohnya nutrigemonik dapat membantu untuk menentukan batas atas dan bawah nutrisi esensial dan mikronutrien. (snd)

 

http://www.malang-post.com/edupolitan/61800-prof-fatchiyah-mkes-phd-dikukuhkan-jadi-guru-besar-ub

PROF FATCHIYAH MKES PHD DIKUKUHKAN JADI  GURU BESAR UB

Senin, 11 Februari 2013 15:05

MALANG POST – Ahli Genetika Molekuler Universitas Brawijaya (UB), Prof Fatchiyah M.Kes, PhD dikukuhkan menjadi guru besar, Selasa (12/2) hari ini.  Koordinator Indonesia German Networking Kassel University and UB ini adalah peneliti yang fokus pada bidang kesehatan, gizi dan obat-obatan. “Fokus dari kelompok penelitian saya, nutrigenomic group,adalah menganalisis interaksi genom dengan nutrisi alami terkait pemanfaatan potensi sumber daya lokal untuk pengembangan terapi suatu penyakit dengan bahan alami nabati dan hewani,” ungkapnya.
Salah satu produk yang sudah dibuat adalah yoghurt dan susu UHT dari susu kambing Etawa. Produk ini bahkan sudah diproduksi untuk konsumsi publik. Saat ini dalam seminggu produksinya sudah mencapai seribu cup. Dengan pengiriman di Malang raya dan luar kota. Produk ini menjadi salah satu program kewirausahaan mahasiswa yang dibimbingnya.
“Kami sedang menyiapkan ruko sebagai tempat produksi dan juga display produknya,” bebernya.
Yoghurt Etawa ini menurutnya memiliki keunggulan dari kandungan proteinnya yang tinggi. Sementara produk serupa yang ada di luaran biasanya mengandung lemak tinggi. ”Produk kami ini istimewa dalam proses pengambilannya, sehingga yang tinggi adalah kandungan protein,” bebernya.
Selain produk dari susu Kambing etawa, ia juga menggali manfaat porang dan teh hitam. Produk tersebut bermanfaat untuk mengatasi penyakit degeneratif seperti diabetes.
Nutrigenomik menjadi tema pidato ilmiahnya dalam proses pengukuhan yang digelar hari ini di Gedung Widyaloka UB. Dosen yang juga tim bedah Direktur RSSA Malang ini mengurai bahwa kajian Nutrigenomik akan membantu mengetahui makanan dan minuman yang sesuai untuk gen tubuh sehingga penyakit seperti diabetes dapat dihindari. Kajian Nutrigenomik merupakan disiplin ilmu yang berisi informasi tentang genom dan molekul biologi lainnya serta interaksi gen dan diet dalam tubuh manusia.
Masyarakat dewasa ini semakin meyakini bahwa melalui konsumsi makanan mereka bisa memelihara kesehatan dan menghindarkan diri dari risiko menderita sakit.
Profil genetic dapat menjelaskan resiko individu dalam perkembangan suatu penyakit. Rekomendasi diet yang tepat pada pasien maupun orang sehat sebaiknya berbasis pada profil genetic individu, epidimiologi dan status klinis serta hasil analisis laboratorium pada berbagai populasi.
Nutrigenomik meliputi pembelajaran yang luas dengan dua tujuan utama. Pertama untuk menganalisis karakter dari masing-masing individu. Kedua menggunakan informasi tersebut dalam pencegahan penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup dengan efektivitas dari konsumsi dan komponen makanan.
Prof.Fatchiyah merupakan guru besar ke-10 dari FMIPA dan ke-211 UB. Guru besar bidang Ilmu Genetika Molekuler tersebut menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik Dan Nutrisi Dalam Penanganan Kesehatan Di Masa Depan”.
Gelar guru besar diraihnya berkat keaktifan dalam tri dharma perguruan tinggi. Tercatat publikasi internasional yang ditulisnya sebanyak tiga buah dan juga karya tulis di jurnal nasional yang banyak jumlahnya. Selain itu ia juga menerbitkan buku dengan penerbit nasional 5 buah, dan satu karya yang sudah dipatenkan yaitu kit diagnostik diabetes tipe 1 yang akan segera diproduksi masal.(oci/sir/eno).

http://surabaya.tribunnews.com/m/index.php/2013/02/11/profil-genetik-cara-cerdas-cegah-penyakit

Profil Genetik Cara Cerdas Cegah Penyakit

Senin, 11 Februari 2013 16:30 WIB

SURYA Online, MALANG- Prof.Fatchiyah, M.Kes., PhD, guru besar dari Universitas Brawijaya (UB) mengemukan pentingnya profil genetik bagi manusia, karena merupakan cara ampuh dan paling cerdas bagi individu untuk mengetahui jenis penyakit yang kemungkinan bersarang dalam tubuh.

“Seseorang yang memiliki garis keturunan penyakit diabetes misalnya, juga berpeluang terkena penyakit. Karena itu profil genetik penting untuk mencegah sedini mungkin,” terangnya Senin (11/2/2013).

Dikatakan Fatchiyah, profil genetik dapat menjelaskan risiko individu dalam perkembangan suatu penyakit. Mengetahui profil genetik hanya butuh waktu singkat, yaitu 2 x 24 jam. “Setelah tahu profil gen, kita bisa memulai diet dengan nutrisi yang benar. Sebab, setiap gen memerlukan jenis nutrisi berbeda,” jelas wanita yang memperoleh gelar doktornya di School of life Science di Jepang ini.

Keterkaitan nutrisi dengan faktor genetik inilah yang disebut nutrigenomik. Ia mencontohkan salah satu individu yang memiliki garis keturuan penyakit diabetes melitus harus melakukan diet serat tinggi dengan memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran. Juga dianjurkan mengkonsumsi kacang-kacangan.

Sementara untuk individu yang memiliki keturunan Rheumatoid arthritis (RA) atau penyakit rheumatik disarankan untuk mengonsumsi susu kambing peranakan etawa. Sel-sel CD4+ lah yang menginisiasi penyakit RA ini. Karena itu,protein susu di dalam susu kambing etawa ini mampu menjadi daya imun bagi kerusakan tulang. “Saya dan tim peneliti dari mahasiswa UB sedang memproduksi susu kambing etawah untuk dipasarkan secara massal,” ungkap istri dari H.Syahri Maujuli Wicaksono tersebut.

Profil genetik juga penting dilakukan bagi wanita hamil. Sebab, salah mengonsumsi nutrisi berdampak pada ketidaknampaknya jenis kelamin bayi. “Di RSSA Malang, dari 3500 kelahiran ada 35 bayi yang tidak kelihatan jenis kelaminnya. Itu karena kesalahan pola nutrisi,” ucapnya.

Untuk itu bagi ibu hamil harus segera mungkin memeriksakan kromosom sejak kehamilan masuk empat bulan. Dari hasil scan kromosom itu, maka jenis kelamin bayi akan diketahui. “Setelah jenis kelamin diketahui, maka nutrisi bisa disesuaikan. Tetapi sebaiknya tetap berpedoman pada empat sehat lima sempurna,” bebernya.

Begitu pula bagi ibu calon bayi yang memiliki garis keturuan penyakit diabetes harus mulai mengurangi konsumsi gula. “Mengganti gula dengan madu. Jangan sampai penyakit kita juga membahayakan bayi kita,” pungkas wanita berusia 49 tahun ini.

Berdasarkan penelitian yang berjudul ‘nutrigenomik : strategi cerdas regulator mekanisme interaksi genomik dan nutrisi dalam penanganan kesehatan di masa depan’, akhirnya mengantarkan Fatchiyah memperoleh penghargaan guru besar di bidang ilmu genetika molekular. Pengukuhan guru besarnya akan dilakukan Selasa (12/2/2013) besok.

Penulis : Siti Yuliana

Editor : Satwika Rumeksa

NOTE: PIDATO PENGUKUHAN LENGKAP [PDF]

 

 

Sep

23

Oleh Fachiyah (Dept Biologi, FMIPA UB)

catatan: tulisan ini merupakan intisari dari berbagai sumber

Pranata Laboratorium Pendidikan yang selanjutnya disingkat PLP, adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan  wewenang   untuk   melakukan   pengelolaan   laboratorium   pendidikan   yang   diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh  oleh pejabat yang berwenang. Pranata Laboratorium adalah jabatan fungsional dalam dunia pendidikan yang sebelumnya dikenal sebagai laboran.

Dasar hukum:

  1. UU Nomor 8   Tahun 1974   tentang   Pokok-Pokok  Kepegawaian
  2. UU  Nomor   43  Tahun   1999   tentang jabatan Fungsional
  3. UU   Nomor   20  Tahun  2003      tentang   Sist  Pendidikan Nasional
  4. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan
  5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 ttg Kenaikan Pangkat
  6. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 ttg Formasi PNS
  7. Permenpan dan RB No 03 tahun 2010 ttg Jabfung PLP dan AK
  8. Perat Bersama Mendiknas dan Ka BKN no 02/V/PB/2010 dan No 13 tahun 2010 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional pranata laboratorium pendidikan  dan angka kreditnya

TUGAS POKOK JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN

Mengelola laboratorium melalui serangkaian kegiatan perancangan, pengoperasian peralatan, penggunaan bahan, pemeliharaan/perawatan, perlatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja laboratorium, dan pengembangan kegiatan laboratorium baik untuk pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat. (Rumpun Jabatan Berdasarkan Kepres No 87 Tahun 1999 Rumpun Pendidikan Lainnya).

TIPE LABORATORIUM

  • Laboratorium Tipe I untuk Sekolah dasar dan menengah
  • Laboratorium Tipe II adalah Laboratorium ilmu dasar yang terdapat di perguruan tinggi tingkat persiapan (Semester I, II), atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan mahasiswa.
  • Laboratorium Tipe III adalah Laboratorium bidang keilmuan terdapat di jurusan atau program studi, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan pendidikan, dan penelitian mahasiswa dan dosen.
  • Laboratorium Tipe IV adalah Laboratorium terpadu yang terdapat di pusat studi fakultas atau universitas, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa dan umum

JENJANG JABATAN

Jabatan Fungsional PLP terdiri atas tingkat keterampilan dan tingkat keahlian.

  1. Jenjang jabatan PLP tingkat keterampilan dari yang paling rendah sampai dengan paling tinggi, yaitu: PLP Pelaksana;PLP Pelaksana Lanjutan; danPLP Penyelia.
  2. Jenjang jabatan PLP tingkat keahlian dari yang paling rendah sampai dengan paling tinggi, yaitu:PLP Pertama;PLP Muda; dan PLP Madya.

 

PANGKAT DAN GOLONGAN

  • PLP tingkat keterampilan yaitu:
  • PLP Pelaksana:
    Pengatur, golongan ruang II/c; dan
    Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.
  • PLP Pelaksana Lanjutan:
    Penata Muda, golongan ruang III/a; dan
    Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
  • PLP Penyelia:
    Penata, golongan ruang III/c; dan
    Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
  • PLP tingkat keahlian yaitu:
  • PLP Pertama: Penata Muda, golongan ruang III/a; dan
    Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
  • PLP Muda:
    Penata, golongan ruang III/c; dan
    Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
  • PLP Madya:
    Pembina, golongan ruang IV/a;
    Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan
    Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c

 

NILAI ANGKA KREDIT

  • Unsur dan sub unsur kegiatan PLP yang dapat dinilai angka kreditnya, terdiri atas:
    Pendidikan, meliputi:
  1. pendidikan formal dan memperoleh ijazah/gelar;
  2. pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pengelolaan laboratorium serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat; dan
  3. pendidikan dan pelatihan prajabatan.

 

  • TUGAS PLP meliputi:
  1. pengajar/pelatih di bidang pengelolaan laboratorium;
  2. pemberian bimbingan di bidang pengelolaan laboratorium;
  3. peran serta dalam seminar/lokakarya di bidang pengelolaan laboratorium;
  4. keanggotaan dalam organisasi profesi;
  5. keanggotaan dalam Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional PLP;
  6. perolehan penghargaan/tanda jasa; dan
  7. perolehan gelar kesarjanaan lainnya

 

  • Pengelolaan laboratorium, meliputi:
  1. perancangan kegiatan laboratorium;
  2. pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan;
  3. pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan;
  4. pengevaluasian sistem kerja laboratorium; dan
  5. pengembangan kegiatan laboratorium.
  • Pengembangan profesi PLP, meliputi:
  1. pembuatan karya tulis ilmiah di bidang pengelolaan laboratorium;
  2. penerjemahan buku dan pustaka lainnya di bidang pengelolaan laboratorium;
  3. penyusunan standar dan/atau pedoman pengelolaan laboratorium;
  4. penemuan teknologi tepat guna di bidang pengelolaan laboratorium; dan
  5. perolehan sertifikat profesi.

 

PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL PLP

Impassing atau penyesuaian

  • Pengangkatan dlm Jafung bagi PNS yang melaksanakan tugas pokok JabFung tsb ditetapkanà jenjang jab sesuai dg pangkat yg dimiliki

Pengangkatan pertama

  • Pengangkatan untuk mengisi formasi melalui CPNS

 

Perpindahan dari jabatan lain

  • Pengangkatan yang dilakukan melalui perpindahan dari JS atau JF lain ke dlm JF PLP

 

PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN:

  • Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan Peraturan Menteri ini telah dan masih melaksanakan tugas di bidang pengelolaan laboratorium berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dapat disesuaikan/inpassing dalam jabatan PLP

 

KETENTUAN IMPASSING

 

  • Untuk PLP tingkat keterampilan:
  1. Berijazah paling rendah SMA atau yang setingkat.
  2. Pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang II/c.
  3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
  • Untuk PLP tingkat keahlian:
  1. Berijazah paling rendah S1/Diploma IV atau yang setingkat.
  2. Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a.
  3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

 

PENILAIAN PRESTASI KERJA:

  • Penilaian prestasi kerja PLP ditetapkan dengan angka kredit oleh Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit setelah mendengar/mendapat pertimbangan dari tim penilai
  • Penetapan angka kredit dilakukan setiap tahun

 

PERIODE PENILAIAN/ PENETAPAN ANGKA KREDIT

  • Paling kurang 2x setahun: Januari dan Juli
  • Januari untuk kenaikan pangkat April
  • Juli untuk kenaikan pangkat  Oktober
  • Penilaian dan penetapan angka kredit PLP dilakukan paling kurang 1(satu) kali dlm setahun

 

SYARAT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN

Kenaikan Pangkat

  • Sekurang2nya DUA thn dalam Pangkat
  • Telah mencapai angka kredit kumulatif yg ditentukan (PAK)
  • DP3 bernilai baik

Kenaikan Jabatan

  • Sekurang2nya SATU thn dalam Jabtan
  • Telah mencapai angka kredit kumulatif yg ditentukan (PAK)
  • DP3 bernilai baik

 

BATAS USIA PENSIUN

  • Batas usia pensiun adalah 56 tahun
  • Secara selektif dpt dilakukan evaluasi perpanjangan  batas usia pensiun sd 58-60-65, bila
  1. Kaderisasi
  2. Kompetensi
  3. Kesehatan

 

DAFTAR PUSTAKA DARI BERBAGAI SUMBER PUSTAKA TERKAIT

PERATURAN_BERSAMA_Mendiknas_BKN

PERATURAN_BERSAMA_Mendiknas_BKN-LAMPIRAN_I

PERATURAN_BERSAMA_Mendiknas_BKN-LAMPIRAN_II_

RSAMA_Mendiknas_BKN-LAMPIRAN_III_s_1__d_XVII

PENJELASAN ATAS INSTRUMEN UJI PETIK FORMASI PLP

INSTRUMEN UJI PETIK PLP

Sep

17

There’s an honor between trusted and being customer’s choice. we frame it all into our future achievement.

Malang, September 17′ 2012

Sep

17

 

JADUAL KULIAH MK TEKNIK ANALISIS GENETIKA MOLEKULER

PASCASARJANA BIOLOGI FMIPA MALANG

Pertemuan ke

Sub pokok bahasan

Metoda pembelajaran

Dosen
1 Overview molecular biology techniques. Lab. biosafety, basic  and sterile techniques, pippetting  test Lecture F
2 Basic analysis of DNA and RNA Lecture F
3 DNA Electrophoresis: Agorose & Polyacrilamide Lecture & practice F
4 Amplification DNA by PCR, RT-PCR and qPCR Lecture & practice F
5 DNA Cloning Techniques: Vector, DNA target, manipulation enzyme Lecture & practice ELA
6 DNA Reccombinant Transformation, microbe cell culture and single clone selection Lecture & practice ELA
7 Single clone of DNA Recombinant identification by PCR or RFLP Lecture & practice ELA
8 Middle test
9 Gene Expression DNA Recombinant: Basic Analysis of Protein Lecture SWD
10 Protein isolation and purifcation from clone Lecture & practice SWD
11 SDS PAGE Lecture & practice SWD
12 Immunoblotting: dot-blot and Western blot Lecture & practice W
12 Immnunohistochemistry Lecture W
14 S C L Report presentation TIM
15 S C L Report presentation TIM

MK TAGM untuk Pascasarjana S2 Biologi adalah MK implementasi IGN-TTRC UB Council Module 1 untuk Biologi Molekuler.

Tim Dosen:

Fatchiyah, M.Kes., PhD. (F, Koordinator), Dr.Ir.Estri Laras Arumingtyas, MScSt (ELA), Dr. Sri Widyarti, M.Si (SWD) dan Widodo, MS, Ph.D (W)

Acuan Bacaan

Arif IA, Bakir MA, Khan HA, Al Farhan AH, Al Homaidan AA, Bahkali AH, Sadoon MA, Shobrak M. A brief review of molecular techniques to assess plant diversity. Int J Mol Sci. 2010 May 10;11(5):2079-96.

Fatchiyah. Arumingtyas EL, Widyarti S, Rahayu S. Biologi Molekuler: Prinsip Dasar Analisis: Penerbit Erlangga, Jakarta. 2011.

Fierro AC, Vandenbussche F, Engelen K, Van de Peer Y, Marchal K.  Meta Analysis of Gene Expression Data within and Across Species. Curr Genomics. 2008 Dec;9(8):525-34.

Kremer A, Caron H, Cavers S, Colpaert N, Gheysen G, Gribel R, Lemes M, Lowe AJ, Margis R, Navarro C, Salgueiro F. Monitoring genetic diversity in tropical trees with multilocus dominant markers. Heredity. 2005 Oct;95(4):274-80.

Alves RR, Alves HN . The faunal drugstore: animal-based remedies used in traditional medicines in Latin America . J Ethnobiol Ethnomed. 2011 Mar 7;7:9.

Thomas TR, Kavlekar DP, LokaBharathi PA.Marine drugs from sponge-microbe association–a review.Mar Drugs. 2010 Apr 22;8(4):1417-68.

Finkeldey R, Leinemann L, Gailing O. Molecular genetic tools to infer the origin of forest plants and wood. Appl Microbiol Biotechnol. 2010 Feb;85(5):1251-8. Epub 2009 Nov 13.

Nellen, W. 2011. IGN-TTRC Biodiversity Molecular Biology module 1: training of trainers & student course. Implementation Indonesian German Network for Teaching, Training and Research Collaborations (IGN-TTRC) UB Council. Kassel University. German

 

WebLink: Genbank, SwissProt, etc

Sep

17

 

JADUAL KULIAH MK TEKNIK ANALISIS DNA FORENSIK DAN BARCODING

PASCASARJANA BIOLOGI FMIPA MALANG

Pertemuan ke

Sub pokok bahasan

Metoda pembelajaran

Dosen
1 Overview DNA Fingerprinting & DNA typing on Forensic Biology Lecture F
2 Genetic basis  of DNA typing (genomic or mtDNA) Lecture F
3 Forensic DNA typing system (CODIS, Y-chromosome, SNP, STR, SSP, DDGE) discussion of articles on forensic DNA testing F
4 Sample collection. extraction, purification, & storage Practice F/NK
5 DNA preparation and Sequensing Practice F/NK
6 Bioinformatic Analysis: DNA Seq analysis, alignment, phylogenetic tree Practice, online F/NK
7 Molecular data Interpretation (UPGM, stat analysis, Clad) Practice, online F/NK
8 Middle test    
9 Biomarker for animal DNA Barcoding analysis Lecture SH
10 DNA Barcoding analysis on animal molecular biodiversity and taxonomy discussion of articles on insect DNA Barcoding SH
11 DNA Barcoding analysis on animal molecular biodiversity and taxonomy discussion of articles on insect DNA Barcoding SH
12 Biomarker for microbe DNA Barcoding analysis Lecture NK
12 DNA Barcoding analysis on molecular biodiversity and taxonomy of microbe discussion of articles on microbe DNA typing & Barcoding NK
14 Biomarker for plant DNA Fingertyping and Barcoding analysis Lecture ELA
15 DNA Fingerprinting analayis on molecular biodiversity and taxonomy of plant discussion of articles on Plant DNA Fingerprinting ELA
16 DNA Fingerprinting analayis on molecular biodiversity and taxonomy of plant discussion of articles on Plant DNA Fingerprinting ELA

Tim Dosen:

Fatchiyah, M.Kes., PhD. (F, Koordinator), Dr.Ir.Estri Laras Arumingtyas, MScSt (ELA), Dr.Suharjono, MS (SH), dan Nia Kurniawan, MP, Ph.D. (NK)

Acuan Bacaan

Bashinski, J. “Laboratory Standards: Accreditation, Training, and Certification of Staff in the Forensic Context.” p. 159-173. Ballantyne J, Sensabaugh G. DNA Technology and Forensic Science, Cold Spring Harbor, NY: Cold Spring Harbor Press, 1989.

Balke,  M. and Schmidt S. 2012. Training of Trainers and Students Module II: DNA Barcoding Course material. Implementation of  Indonesian-German Network for Teaching, Training and Research Collaborations (IGN-TTRC) UB Councils. Zoologische Staatssammlung, Munchen. German

Hughey, J. Bio 13- Introduction To Forensic DNA Analysis Lecture Manual: Section 5052, Fall 2011.

Kobilinsky, L., Liotti, T. F. & Oeser-Sweat, J. DNA: Forensic and Legal Applications. Wiley-Interscience, New Jersey, 2004.  ISBN: 0471414786.

Kirby, L.T. 1990. DNA Fingerprinting: An Introduction.     W. H. Freeman.

Krawczak, M. & J. Schmidtke. 1994. DNA Fingerprinting.  Books International, Inc.

Moriniere, Jerome. 2012. Apractical lab manual for  molecularphylogenetics, barcoding and friends. Bavarian state collection of zoology. Zoologische Staatssammlung, Munchen. German

OSHA Bloodborne Pathogen Standard. 1992. Fisher Scientific.

Saferstein, R. 2001. Forensic Science Handbook.  Prentice Hall

Weedn VW, Roby RK. Forensic DNA Testing. Arch Pathol Lab Med 1993;117:486-491

 

Weblink:

http://www.plosone.org/article/info%3Adoi%2F10.1371%2Fjournal.pone.0014448

http://www.plosone.org/article/info%3Adoi%2F10.1371%2Fjournal.pone.0028832

http://fatchiyah.lecture.ub.ac.id

Sep

10

 

Penyususnan dokumen untuk laboratorium yang ingin disertifikasi memerlukan persiapan yang harus diperhitungkan baik materi maupun kulaitas. Dokumentasi merupakan suatu “istilah” yang kerap terdengar ketika kita berbicara tentang masa lampau, karena memang “istilah” ini erat hubungannya dengan aktivitas “merekam” suatu kegiatan. Namun dalam konteks “Dokumentasi SNI ISO/IEC 17025:2008”, yang dimaksud adalah bagaimana “menuangkan” sistem manajemen yang berlaku di suatu organisasi (laboratorium penguji/kalibrasi) dalam bentuk dokumen yang terdokumentasi berdasarkan ketentuan SNI ISO/IEC 17025:2008

Sep

10

Oleh Fatchiyah (Asesor KAN untuk ISO/IEC 17025:2008)

Beberapa universitas negeri maupun swasta telah memiliki sertifikasi laboratorium SNI/IEC 17025:2008. Dan UB sebagai salah satu universitas negeri baru mempunyai satu laboratorium testing yang tersertifikasi ISO 17025:2008. Untuk itu bila beberapa laboratorium yang dimiliki UB baik tingkat universitas, fakultas maupun jurusan menginginkan untuk memperoleh sertifikasi ISO, maka alankah lebih baiknya kalo dipersiapkan dokumennya sesuai dengan ruang lingkup yang diginakan di masingmasing laboratorium, misal:

1. Bila terkait dengan laboratorium uji atau kaliberasi maka SNI ISO/IEC 17025:2008

2. Bila terkait dengan bahan medik dan lingkungannya! Gunakan ISO 14025:2006

3. Bila terkait dengan klinik atau rumah sakit yang memiliki labratorium medik, gunakan ISO 15189:2007

4. Ruang lingkup lain sesuai yang ditetapkan oleh KAN

Semua ISO yang dipilih untuk mendapatkan sertifikasi dari KAN harus memenuhi syarat dan aturan yang ditetapkan dalam  ISO 17020:1998 dan dokumen berikut http://202.158.23.130/kan/doc/General/KAN%2001_Syarat%20dan%20Aturan%20Lab%20Feb%202012%20(IN).pdf

Sehingga, bagi laboratorium di UB yang ingin mendapatkan sertifikasi, dapat mempersiapkan dengan baik.

Sedangkan tentang KEBIJAKAN KAN MENGENAI KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIN adalah http://202.158.23.130/kan/doc/Guide/G-02%20KAN%20Guide%20on%20Classification%20on%20NC’s%20Issue%2010%20Februari%202012.pdf

Aug

29

ini adalah syllabus dan buku praktikum yang telah diterapkan di Jurusan Biologi FMIPA UB, sebagai ujud implementasi program kerjasama Indonesia German (IGN-TTRC) dimana sebagai main course IGN TTRC UB council.
semoga dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa dan peneliti muda yg belajar molekuler dan DNA rekombinan.
salam Penulis
1) Syllabi (RPKPS) TABM 2012 final
2) Praktikum TABM S1 Biologi MIPA UB

Jul

15

 

The second International Conference of Life Sciences UB 2012 (ICLS 2012) dengan tema Prospective and Contribution of Life Sciences for Better, sukses dilaksanakan di Htl Royal Orchids Garden, Batu? Konferensi ini Dihadiri oleh pemateri dari berbagai negara dengan bidang ilmu beragam tetapi berbasis pada ilmu hayati. Adapun para pemateri utama adalah:

  • Prof. Sutiman Bambang Sumitro, MS.,D.Sc.
    University of Brawijaya, Indonesia
    “Complexity and Nano Sciences: the way to understand local wisdom for herbal medicine”
  • Dr. Triono Sundoro Ph.D
    National Institute of Health Research and Development, Ministry of Health, Republic of Indonesia
  • Austen Ganley, PhD. (Massey Univ, New Zealand)
    Recombination in the rDNA repeat a new theory of cellular aging for yeast.
    Assc. Prof. Sandy Hwei San Loh
    School of Biosciences, Faculty of Science, University of Nottingham Malaysia Campus
  • Prof. Mary Barton
    University of South Australia
  • Dr. Is Helianti, M.Sc
    The Agency for The Assessment and Application of Technology, Indonesia
    “Tips for wrating and publishing a scientific article in ‘Microbiology Indonesia’ “
  • Fatchiyah, M.Med.Sc., Ph.D.
    University of Brawijaya, Indonesia
    “Nutrigenomic for healthy life”
  • Dr. Aikkarach Kettawan
    Institute of Nutrition Mahidol University (INMU) Thailand
  • Assc. Prof. Mitsuyo Kishida
    University of Kumamoto, Japan
    “Effects of estrogen on dopaminergic neurons and motility of zebrafish during early development”
  • Assc. Prof. Yuan Ling
    Department of Plant and Soil Sciences, University of Kentucky, USA
  • Dr. Ir. Estri Laras Arumingtyas, M.Sc.St
    University of Brawijaya, Indonesia
    Prof. Dr. Winai Dahlan
    (Halal Science Center (HSC), University of Chulalongkorn, Thailand
 Dr. Ir. Gatot Ciptadi, DESS.
  Animal husbandry faculty, Brawijaya University, Indonesia
   The non conventional product of livestock and genetic resourches conservation through germs somatic cell banking of local animal.
Konferensi ini diramaikan oleh 43 peserta dengan presentasi oral dan 21 perserta presentasi poster, dan juga peserta yang lain? Peserta ini  berasal tidak hanya dari Indonesia tapi juga Nothingham University campus Malaysia, South Australia University dll.
Konferensi ini juga disisipi acara tour ke museum satwa di Jatim Park Ii dan belajar membatik untuk para pemateri utama non-indonesia di salah satu senter batik di kota Batu. Mereka enjoy membatik dan mewarnai nya dengan warna warna ceria. Sabtu malam, pemateri utama ini juga diundang oleh universitas dalam acara “gathering night” di Gedung pusat lt 6 UB dengan suguhan gending jawa dan musik kerroncong & dangdut. Gathering night ini dihadiri bu Yogi Sugito, Prof Ifar Subagyo, Prof Marjono, Dr.Ir. bambang Susilo, dan panitia penyelenggara.